Pelaksanaan
Lomban
sumber : http://google.com |
Selesai pelarungan, semua perahu/ kapal yang turut ke
tengah laut melanjutkan perjalanan menuju Pantai Kartini Jepara, diawali dengan
memutar sebanyak 3 kali dan mencuci sebagian perahu mereka dengan menggunakan
air laut disekitar sesaji.
Sedangkan isi sesaji itu tersebut berupa kepala kerbau,
kaki, kulit dan jerohannya dibungkus dengan kain mori putih. Sesaji lainnya
berisi sepasang kupat dan lepet, bubur merah putih, jajan pasar, arang-arang
kambong (beras digoreng), nasi yang diatasnya ditutupi ikan, jajan pasar, ayam
dekeman (ingkung), dan kembang boreh/setaman. Semua sesaji diletakkan dalam
sebuah ancak yang telah disiapkan sebelumnya. Setelah dilepas dengan do’a
sesaji ini di”larung” ke tengah lautan, pembawa sesaji dilakukan oleh sejumlah
rombongan yang telah ditunjuk oleh pinisepuh nelayan setempat dan diikuti oleh
keluarga nelayan, semua pemilik perahu, dan aparat setempat.
Tradisi upacara yang
masih bertahan sampai saat ini dapat memberi gambaran bahwa masyarakat nelayan masih memegang
teguh adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun. Kepercayaan terhadap
leluhur, roh halus merupakan manifestasi keteguhan hati yang masih mengakar
pada diri nelayan Jepara dalam hal nguri-uri kebudayaan leluhurnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar